Senam Ibu Hamil
Definisi Senam Hamil
Senam
hamil ialah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar
panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (FK Unpad, 1998).
Tujuan Senam Hamil
Mochtar
(1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi tujuan secara umum dan
khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum:
- Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
- Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.
- Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
1. Tujuan Khusus:
- Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan.
- Melonggarkan persendian—persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.
- Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.
- Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
- Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
Manfaat Senam Hamil
Eisenberg
(1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap dimana setiap tahapnya
mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat dari
senam hamil tersebut, yaitu:
1. Senam Aerobik
Merupakan
aktivitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan, dan gerakan
yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan.
Manfaat:
- Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot
- Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi
- Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen.
- Meningkatkan peredaran darah.
- Meningkatkan kebugaran dun kekuatan otot.
- Meredakan sakit punggung dan sembelit
- Memperlancar persalinan.
- Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat).
- Mengurangi keletihan.
- Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan.
1. Kalistenik
Latihan
berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan dan
mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh.
Manfaat:
- Meredakan sakit punggung.
- Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi masa persalinan.
1. Relaksasi
Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik.
Manfaat:
- Menenangkan pikiran dan tubuh.
- Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.
1. Kebugaran Panggul (biasa disebut latihan kegel)
Manfaat:
- Menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perineal) sebagai persiapan untuk persalinan.
- Mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
Syarat Mengikuti Senam Hamil
Ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum
mengikuti senam hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara
lain:
- Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
- Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
- Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
- Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instruktur senam hamil.
Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
Senam
hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia
lebih dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan
penlekatan janin di dalam uterus belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari resiko abortus (Kushartanti dkk, 2004).
Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan
Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan, antara lain:
- Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
- Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
- Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
- Nafas pendek yang berlebihan.
- Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
- Mual dan muntah yang menetap.
- Kesulitan jalan.
- Pembengkakan yang menyeluruh.
- Aktifitas janin yang berkurang.
Kontra Indikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak
Bila
seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada
trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa,
preeklamsi maupun hipertensi.
2. Kontra Indikasi Relative
Bila
seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur,
paru bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit
dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera menghentikan senam hamil
Bila
terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala,
nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan
bayi intra uterin (Adi Wiyono, 2004).
Tempat Dan Latihan Senam Hamil
Dalam
melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan tempat untuk
melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam hamil
tersebut adalah:
-
- Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
- Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
- Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi gerakannya sendini.
- Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi suasana tenang.
- Ada iningan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi
Susunan Latihan Senam Hamil
Sejak tahun 1972 latihan senam hamil yang disusun secara metodis ini telah diberikan di rumabh sakit sebagai bagian dari Prenatal Care. Latihan yang diberikan secara teratur, terpimpin dan disesuaikan dengan umur kehamilan penderita ini disusun sebagai berikut:
Teori,
yang berupa penerangan dan diskusi mengenai persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan proses kehamilan, proses persalinan dan kesehatan
wanita hamil, sesuai dengan umur kehamilan saat itu. Latihan dalam
bidang teori ini diberikan selama 15 menit sebelum melakukan senam,
pengetahuan tersebut di atas menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri
dan menanamkan pengertian mengenai proses alami tersebut, sehiugga
wanita tersebut dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinannya
kelak.
Praktika,
di mana wanita hamil berlatih melaksanakan bentuk-bentuk latihan senam
hamil disertai penjelasan-penjelasan yang perlu. Penjelasan tersebut
adalah tentang tujuan bentuk latihan yang bersangkutan serta untuk
membantu wanita hamil agar mampu merasakan otot-otot yang terlibat dalam
suatu bentuk latihan (Primadi, 1998).
Gerakan Dasar Senam Hamil
Rumah
Sakit Ibu Anak (RSIA) Hermina Group memberikan beberapa gerakan dasar
senam hamil, yang dapat dilakukan ibuu di rumah, yaitu:
Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan rileks. Dilakukan sebanyak mungkin setiap hari.
Sikap
merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan kedua bahu. Keempat
anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai.
Kemudian lakukan gerakan sebagai berikut:
Tundukkan
kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan
pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding
perut dan otot dasar panggung. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
Sikap
merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh ke
samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh
kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada
posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga
10 menit sesuai dengan kekuatan ibu hamil.
Berbaring
miring ke kiri, lebih baik ke arah punggung bayi. Lutut kanan
diletakkan di depan lutut kin, lebih baik diganjal bantal. Lengan kanan
ditekuk di depan dan lengan kiri di belakang badan.
Berbaring
miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah kepala diberi
bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak
menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur pernafasan dengan teratur dan
berirama.
Berbaring
terlentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan usahakan rileks.
Kemudian lakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut: Buka mulut
secukupnya, kemudian mulut ditutup. Lalu mengejan seperti gerakan
membuang air besar. Gerakannya ke bawah badan dan ke depan. Setelah
tidak dapat menahan karena lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi latihan
ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval dua menit (RSIA Hermina, 2004).
Susunan Lengkap Program Senam Hamil
Seperti
program olahraga pada umumnya, dan senam pada khususñya, maka pada
pelaksanaan senam hamil ini harus terkandung unsur pemanasan dan
pendinginan. Pemanasan dilakukan selama kurang lebih 5 menit dengan
gerakan utama jalan ditempat atau langkah kaki, disertai gerakan pelan
dari seluruh tubuh mulai leher sampai ujung kaki.
Masih
dalam posisi berdiri, latihan dilanjutkan dengan latihan kebugaran
selama 15 menit, dan pendinginan 5 menit. Latihan penguatan dan
peregangan dilakukan pada posisi berdiri selama 5 menit, dan posisi
duduk, merangkak serta tidur selama 10 menit. Dengan tetap pada posisi
tidur, latihan dilanjutkan dengan latihan relaksasi dan latihan
pernafasan masing-masing selama 5 menit. Akhir dari seluruh latihan
senam hamil ini adalah latihan penenangan. Latihan penenangan diiringi
musik lembut dan dipandu untuk mendapatkan bayangan yang indah, serta
disugesti untuk mendapatkan kepercayaan diri menghadapi persalinan.
Adapun dalam latihan senam hamil ini menurut Kushartanti (2004) mencakup
empat komponen pokok yaitu latihan kebugaran, latihan penguatan dan
peregangan, latihan relaksasi dan terakhir latihan pernafasan.
Untuk lebih jelasnya program latihan senam hamil menurut Kushartanti (2004) adalah seperti berikut mi:
Pemanasan dan pendinginan.
Gerakan pada pemanasan ini dimaksudkan untuk mengantarkan semua otot dan jantung-paru dalam melayani gerakan senam selanjutnya.
Ambil nafas
Dengan jalan ditempat ambil nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut. Saat ambil nafas, tangan diangkat ke atas.
Regang leher
Dengan
tetap jalan ditempat, pegang perut dengan kedua tangan, tunduk tegakkan
kepala, patahkan ke kanan dan ke kiri serta tengok kanan kiri.
Putar bahu kebelakang
Dengan
posisi kangkang, dan lutut sedikit ditekuk, bahu diputar ke belakang
bergantian kanan kiri, untuk selanjutnya bersama-sama keduanya.
Regang otot samping
Dengan
panggul ke kanan dan ke kiri, regang otot samping sambil menarik satu
tangan bergantian. Pada saat peregangan dipertahankan beberapa detik.
Regang lengan, punggung dan pinggang
Dengan posisi membungkuk kita lempar-tarik lengan ke depan dan selanjutnya ke bawah untuk meregang pinggang.
Regang kencang panggul
Dengan satu kaki jinjit miring bergantian, rasakan peregangan panggul dan tarik dubur maupun perut bagian bawah ke dalam.
Ayun tungkai ke depan
Ayunkan tungkai ke depan disertai ayunan lengan.
Latihan Kebugaran
Latihan
ini bertujuan untuk memperbaiki kerja jantung, pembuluh darah dan paru
dalam mengedarkan makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.
Prinsip
gerakan dalam latihan ini adalah menggerakkan seluruh otot, terutama
otot besar yang ada di kaki, punggung dan lengan, sehingga jantung
terpacu berdenyut lebih cepat dan keras, frekuensi pernafasan meningkat
dan tubuh mengeluarkan keringat. Gerakan dasar : jalan di tempat atau
melangkahkan kaki ke depan, belakang dan samping dengan berbagai variasi
gerakan tangan dan badan. Target: frekuensi denyut jantung 110-125
kali/menit.
Gerakan pada fase ini antara lain:
Langkah depan, lengan depan atas
Dengan
posisi berdiri tungkai kanan melangkah maju satu kali diikuti tungkai
kiri merapat. Bersamaan dengan itu dorong kedua lengan lurus ke depan
setinggi bahu, selanjutnya lakukan langkah mundur satu kali bersamaan
dengan gerakan kedua lengan atas.
Langkah depan, lengan bawah samping
Gerakan
tungkai seperti latihan pertama, hanya kedua tangan diayun ke bawah
pada saat langkah mundur kedua tangan dibuka ke samping.
Langkah samping, ayun lengan depan
Gerakan
tungkai melangkah ke kanan satu kali, dengan tungkai kiri merapat,
bersamaan dengan itu kedua lengan diangkat lurus ke depan setinggi bahu
dan diturunkan kembali, dilanjutkan gerakan dengan arah sebaliknya.
Langkah samping , ayun lengan samping
Langkah sama dengan langkah tiga, namun kedua lengan diayunkan ke samping kemudian diturunkan.
Langkah ke belakang, lengan depan atas
Gerakan sama dengan latihan pertama, hanya variasi langkah tungkai ke belakang.
Langkah belakang, lengan bawah samping
Gerakan sama dengan latihan dua, hanya variasi langkah ke belakang.
Langkah samping, tangan atas
Langkahkan
kaki ke kanan, dan ikuti dengan kaki kiri. Langkah ke kiri kembali ke
posisi semula. Sambil melangkah, naikkan kedua lengan ke atas dan ke
bawah.
Langkah samping, tangan bawah
Langkahkan kaki seperti patda latihan tujuh, namun lengan bawah diayun kebelakang-depan dengan posisi lengan atas ke belakang.
Langkah depan tegak anjur
Langkahkan tungkai kanan ke depan, dan ikuti dengan langkah tungkai
kiri
posisi membuka (tegak-anjur). Ulangi langkah maju sekali lagi, dan
teruskan dengan langkah mundur ke posisi semula. Lakukan gerakan lengan
seperti memompa, baik pada saat maju maupun mundur. Teruskan dengan
mengangkat kaki ke atas bergantian kanan dan kiri.
Langkah samping, putar lengan
Lakukan
gerakan dua langkah ke kanan dan ke kiri dengan satu lengan diputar
bergantian. Kombinasikan dengan gerakan memutar kedua lengan dan membuka
lengan pada posisi tekuk siku. Variasikan pula dengan gerakan kaki
jinjit.
Latihan Penguatan dan Peregangan
Dalam
latihan ini semua otot terutama yang berperan dalam persalinan
dikuatkan dan diregang. Otot lain yang berperan dalam perbaikan postur
tubuh ibu hamil juga dilatih dalam latihan ini. Otot perut dan otot
dasar panggul menjadi sasaran utama, ditambah dengan otot leher, lengan,
atau tubuh bagian atas, punggung, dan kaki atau tubuh bagian bawah.
Latihan ini dilakukan pada posisi berdiri, duduk, merangkak, ataupun
tidur. Gerakannya antara lain:
Penguatan otot leher
Satu
tangan menyangga kepala, yang lain berkacak pinggang. Dorongkan kepala
ke tangan dan dorongkan tangan ke kepala. Lakukan bergantian dengan sisi
yang lain.
Penguatan otot bahu
Tekuk
satu tangan di atas bahu, dengan tangan lain lurus ke samping, lakukan
gerakan ngeper baik pada tangan maupun kaki. Lakukan bergantian antara
tangan kanan dan kiri.
Penguatan otot lengan depan
Tekuk kedua lengan di depan badan bersama-sama, sambil angkat dan
tekuk kaki bergantian ke atas.
Penguatan otot
Kaitkan kedua lengan lurus dibelakang badan, gerakkan naik turun dengan posisi kaki berdiri tegak.
Penguatan otot perut
Dengan
posisi kaki kangkang dan lutut sedikit ditekuk, gerakkan satu tangan
lurus dan atas sampai ke depan badan bersamaan dengan
mengkontraksikan otot peru maupun otot dasar panggul.
Penguatan otot kaki
Ambil
posisi duduk dengan kedua tangan menyangga di belakang badan, luruskan
kaki ke depan ke belakang bergantian dan teruskan dengan kedua kaki
bersama-sama. Variasikan gerakan ini dengan gerakan kaki ke samping
maupun memutar.
Penguatan otot samping panggul
Dengan
posisi duduk seperti latihan enam, tarik satu tungkai menyilang tungkai
yang lain, tarik kembali sehingga lurus dan ulangi gerakan ini beberapa
kali, bergantian kanan dan kiri.
Penguatan otot dasar panggul
Dengan posisi duduk bersila, tekan lutut dengan kedua tangan, bungkukkan badan.
Penguatan otot bahu
Dengan posisi duduk bersilang letakkan kedua tangan di atas bahu. Putar siku ke depan alas, belakang dan bawah berulang kali.
Penguatan otot lengan
Dengan posisi merangkak, julurkan satu lengan ke depan setinggi bahu. Lakukan gerakan ini bergantian kanan dan kiri.
Penguatan otot punggung
Dengan posisi merangkak naik turunkan punggug secara perlahan dan berulang kali.
Penguatan otot panggul
Dengan posisi merangkak, goyangkan panggul ke kanan dan ke kiri dengan gerakan ngeper. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
Penguatan otot lengan
Dengan
posisi merangkak ayunkan badan ke depan dan ke belakang, kemudian tahan
pada posisi panggul di atas tumit beberapa saat. Ulangi gerakan ini
beberapa kali.
Penguatan otot belikat
Dengan posisi tidur telentang kaitkan kedua tangan di belakang kepala.
Tekan kedua lengan ke lantai tahan beberapa detik, kemudian kendorkan.
Ulangi gerakan ini beberapa kali.
Penguatan otot tubuh bagian atas
Dengan
posisi tidur telentang dan kedua lutut ditekuk angkat panggul sampai
badan lurus membentuk segitiga antara kedua tungkai bawah dengan lantai.
Penguatan otot perut bagian atas
Dengan
posisi tidur telentang tarik kedua kaki mendekati perut angkat kepala
dan tahan beberapa saat untuk kemudian dikendorkan kembali. Pada saat
mengangkat kepala nafas harus ditahan.
Penguatan otot panggul dan perut bagian bawah
Dengan
posisi tidur telentang tekuk kedua lutut dan kemudian gerakkan kedua
lutut bersama-sama ke arah lantai, kembali ke posisi semula dan gerakkan
kedua lutut kearah yang lain. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
Latihan Relaksasi
Sasaran
utama dari latihan ini adalah relaksasi seluruh tubuh terutama otot
dasar panggul. Relaksasi ini sangat bermanfaat untuk menghadapi
kontraksi rahim kala I maupun kala II. Di samping itu relaksasi juga
dapat mengurangi stress ibu saat kehamilan berlangsung. Relaksasi ini
dapat dilakukan setiap saat. Gerakan relaksasi ini antara lain:
Relaksasi otot muka
Kerutkan
otot muka, tahan 1 sampai 2 detik, kemudian lepaskan sehingga
betul-betul terasa relaksasi. Ulangi latihan ini beberapa kali. Posisi
tidur terlentang, lutut ditekuk.
Relaksasi lengan-tangan
Dengan posisi tidur terlentang angkat lengan bawah 900 dari lantai. Genggam tangan dan kerutkan lengan kuat-kuat pertahankan 1-2 detik, dan lepaskan kembali. Ulangi beberapa kali.
Relaksasi otot perut dan dasar panggul
Dengan
posisi terlentang atau miring, kerutkan otot perut, tahan 1-2 detik,
lalu lepaskan. Ulangi beberapa kali, tarik juga dan perut bawah ke dalam
Relaksasi kaki dan tungkai
Dengan posisi tidur terlentang atau miring luruskan ujung kaki menghadap ke bawah tahan beberapa detik kemudian lepaskan.
Relaksasi seluruh tubuh
Dengan
posisi tidur terlentang atau miring, kontraksikan seluruh otot dan
ambil nafas teratur, relaks. Bayangkan sesuatu yang menyenangkan dan
nikmatilah relaksnya tubuh.
Latihan Pernafasan
Latihan ini pada dasarnya melatih teknik pernafasan perut (diafragma)
dan pernafasan dada. Sesuai dengan kebutuhannya untuk mengatasi nyeri
selama persalinan, maka kedua teknik pernafasan di atas dapat digabung
maupun dimodifikasi. Gerakannya antara lain:
Pernafasan perut
Dengan
sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di
samping badan, dan relaks, letakkan tangan kiri di atas perut. Tarik
nafas dalam melalui hidung, sampai perut menggelembung dan tangan kiri
terangkat. Tahan sampai beberapa detik dan hembuskan nafas lewat mulut.
Ulangi dengan frekuensi 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini
digunakan untuk mempercepat relaksasi, mengatasi stress dan mengatasi
nyeri his palsu mauun his permulaan kala I.
Pernafasan dada dalam
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan
di
samping badan dan relaks, letakkan tangan di atas dada. Tarik nafas
dalam melalui hidung dengan mengembangkan dada sehingga tangan kanan
terangkat. Tahan satu sampai dua detik, dan hembuskan nafas lewat celah
bibir sehingga tangan kanan turun mengikuti surutnya badan. Frekuensi
yang dianjurkan 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini menggantikan
pernafasan perut apabila nyeri his kala I sudah cukup
Pernafasan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
di
samping badan dan relaks tarik nafas cepat melalui hidung dan hembuskan
cepat melalui mulut, mulailah dengan frekuensi 30 kali per menit yang
makin lama makin dipercepat hingga 60 kali per menit, penrlambat lagi
sedikit demi sedikit hingga kembali menjadi 30 kali per menit.
Pernafasan kombinasi perut dan dada
Dengan
sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping
dada dan relaks, katubkan kedua tangan pada batas antara dada dan
perut. Lakukan pernafasan perut selama 30 detik. Teknik pernafasan ini
digunakan untuk mengatasi nyeri his pertengahan kala I.
Pernafasan kombinasi perut, dada dalarn, dan dada cepat
Dengan
sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping
dada dan relaks. Lakukan pernafasan perut selama 15 detik, lanjutkan
dengan pernafasan dada dalam 15 detik, kemudian pernafasan dada cepat
yang makin lama makin dipercepat untuk kemudian diperlambat dan
dilanjutkan pernafasan dada dalam dan diakhiri pernafasan perut Teknik
pernafasan ini digunakan untuk mengatasi rasa nyeri his pertengahan dan
akhir kala I dan juga mengatasi keinginan mengejan yang belum boleh
dilakukan (Kushartanti, 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar