Sabtu, 11 Februari 2012

seluncur es {by : fitri }

Seluncur es


Es skating di Belanda.
Seluncur es atau skating es (populer sebagai es skating) adalah berseluncur di atas es yang dilakukan orang dengan memakai sepatu skating (sepatu seluncur). Sebilah pisau baja yang tajam dipasang pada bagian dasar sepatu. Orang dapat berseluncur karena gesekan antara pisau skating dan permukaan es menghangatkan es dan mencairkannya hingga tercipta lapisan licin.[1] Es skating dilakukan orang sebagai rekreasi atau olahraga musim dingin. Kata skate berasal dari bahasa Jerman Kuno, schake yang berarti tulang kering; kata yang serupa dalam bahasa Inggris Kuno adalah scatch[2]; bahasa Belanda: schaats.
Es skating di Mal Taman Anggrek, Jakarta.
Di negara-negara dengan musim dingin yang sangat dingin, permukaan danau, kolam, kanal, dan kadang-kadang sungai dapat membeku. Lapisan es yang terbentuk pada permukaan air cukup tebal untuk dipakai berseluncur. Pada musim dingin yang membekukan di Belanda, Finlandia, Swedia, Rusia, dan Norwegia, orang bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya dengan berseluncur. Di negara-negara yang beriklim lebih hangat, orang berseluncur di gelanggang seluncur es (arena skating).
Kemampuan berseluncur di atas es merupakan keterampilan dasar untuk hoki es, skating cepat, skating indah, dan dansa es. Semuanya merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade Musim Dingin.

Sejarah

Arena es skating terbesar dunia, Kanal Rideau di Ottawa, Kanada.
Tulang rusa kutub atau tulang kuda yang diikat di bawah sepatu kulit merupakan bentuk pertama sepatu skating. Orang menggunakan sepatu skating dari tulang untuk berburu di fyord Finlandia dan Skandinavia sejak 17 abad yang lalu.[3] Tulang kaki binatang dilubangi, dan diikat dengan sepatu memakai sabuk kulit. Sekitar abad ke-14, orang Belanda mulai memakai sepatu skating dari kayu dengan dasar sepatu dari besi. Sebatang tongkat dipegang orang sebagai alat bantu sewaktu berseluncur. Sekitar tahun 1500, orang Belanda mulai memasang pisau tipis di sepatu skating, dan tongkat tidak lagi diperlukan.[4]
Pada abad ke-12, Belanda sudah memiliki sistem kanal yang rumit. Pekerja kanal memakai sepatu skat untuk pulang pergi ke tempat bekerja dan sewaktu bertugas. Sebagian di antaranya main balap skating untuk merebutkan hadiah uang. Pekerja kanal di Belanda kemungkinan besar adalah atlet balap skating yang pertama.[5]
Sepatu skating dengan klem dari baja diciptakan E. V. Bushnell dari Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1848. Orang bebas dapat lebih bebas berputar-putar dan meloncat selama berseluncur.[3] Sekitar tahun 1865, atlet skating Amerika Serikat Jackson Haines memperkenalkan pisau skating dari logam berikut plat sol dan tumit yang dapat disekrupkan pada sepatu bot. Haines menambahkan gerigi depan (toe pick) pada sepatu skating. Setelah adanya toe pick pada sepatu skating, orang mulai dapat melakukan lompatan toe pick.[4]
Glaciarium di Inggris adalah arena es skating pertama di dunia yang menggunakan mesin pembuat lapisan es. Arena ini dibuka 7 Januari 1876 oleh John Gamgee di dalam sebuah tenda dalam bangunan kecil di Chelsea, London. Pemakai waktu itu terbatas pada "bangsawan dan pria terhormat dengan syarat-syarat tertentu."[6]
Pada 1914, John E. Strauss seorang pembuat pisau dari St. Paul, Minnesota membuat pisau skating dari sebilah baja. Dengan adanya penemuan pisau baja dari Strauss, sepatu skating makin ringan dan kuat.[3]

 Referensi

  1. ^ "Explaining Ice: The Answers Are Slippery". NYTimes.com. Kesalahan: waktu tidak valid. http://www.nytimes.com/2006/02/21/science/21ice.html. Diakses pada 17 Februari 2010. 
  2. ^ Shulman, Carole (2002). The Complete Book of Figure Skating. Human Kinetics. hlm. xii. ISBN 0-7360-3548-6. 
  3. ^ a b c Künzle-Watson, Karin (1996). Ice Skating: Steps to Success. Human Kinetics. hlm. 1-2. ISBN 0-8732-2669-0. 
  4. ^ a b Bellis, Mary. "Ice Skates". About.com. http://inventors.about.com/library/inventors/bliceskates.htm. Diakses pada 17 Februari 2010. 
  5. ^ Crego, Robert (2003). Sports and Games of the 18th and 19th centuries. Greenwood Publishing Group. hlm. 0313316104. 
  6. ^ "A to Z Encyclopaedia of Ice Hockey - Gl". ZAHockey.com. http://www.azhockey.com/Gl.htm. Diakses pada 17 Februari 2010. 

Pranala luar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar