Sejarah {by:fitri}
- 1946
- Top organisasi olahraga membentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) di Solo dengan Ketua Widodo Sosrodiningrat.
- 1947
- Organisasi olahraga membentuk Komite Olympiade Republik Indonesia (KORI) dengan Ketua Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
- KORI berubah menjadi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
- 1951
- PORI melebur ke dalam KOI.
- 1952
- KOI diterima menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tanggal 11 Maret.
- 1959
- Pemerintah
membentuk Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) untuk mempersiapkan
penyelenggaraan Asian Games IV 1962, KOI sebagai badan pembantu DAGI
dalam hubungan internasional.
- 1961
- Pemerintah
membentuk Komite Gerakan Olahraga (KOGOR) untuk mempersiapkan
pembentukan tim nasional Indonesia, top organisasi olahraga sebagai
pelaksana teknis cabang olahraga yang bersangkutan.
- 1962
- Pemerintah membentu Departemen Olahraga (Depora) dengan menteri Maladi.
- 1964
- Pemerintah
membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI), semua organisasi
KOGOR, KOI, top organisasi olahraga dilebur ke dalam DORI.
- 1965
- Sekretariat
Bersama Top-top Organisasi Cabang Olahraga dibentuk pada tanggal 25
Desember, mengusulkan mengganti DORI menjadi Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI) yang mandiri dan bebas dari pengaruh politik.
- 1966
- Presiden Soekarno
menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 143 A dan 156 A Tahun 1966 tentang
pembentukan KONI sebagai ganti DORI, tetapi tidak dapat berfungsi
karena tidak didukung oleh induk organisasi olahraga berkenaan situasi
politik saat itu.
- Presiden Soeharto membubarkan Depora dan membentuk Direktorat Jendral Olahraga dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Induk organisasi olahraga membentuk KONI pada 31 Desember dengan Ketua Umum Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
- KOI diketuai oleh Sri Paku Alam VIII.
- 1967
- Presiden Soeharto mengukuhkan KONI dengan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1967.
- Sri
Paku Alam VIII mengundurkan diri sebagai Ketua KOI. Jabatan Ketua KOI
kemudian dirangkap oleh Ketua Umum KONI Sri Sultan Hamengkubuwono IX,
dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI M.F. Siregar dan Sekretaris KOI Soeworo.
- Soeworo
meninggal, jabatan Sekretaris KOI dirangkap oleh Sekjen KONI M.F.
Siregar. Sejak itu dalam AD/ART KONI yang disepakati dalam Musyawarah
Olahraga Nasional (Musornas), KONI ibarat sekeping mata uang dua sisi
yang ke dalam menjalankan tugasnya sebagai KONI dan ke luar berstatus
sebagai KOI. IOC kemudian mengakui KONI sebagai NOC Indonesia.
- 2005
- Pemerintah
dan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
Keolahragaan Nasional dan memecah KONI menjadi KON dan KOI.
- 2007
- Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18 Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005.
- KONI
menyelenggarakan Musornas Luar Biasa (Musornaslub) pada 30 Juli yang
membentuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan menyerahkan fungsi
sebagai NOC Indonesia dari KONI kepada KOI kembali. Nama KONI tetap
dipertahankan dan tidak diubah menjadi KON.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar