Lompat Jauh | Pengertian, Teknik, Faktor Yang Mempengaruhi
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/lompat-jauh-pengertian-teknik-faktor.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/lompat-jauh-pengertian-teknik-faktor.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
Lompat Jauh - Secara
umum, gerakan melompat dapat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu lompat
jauh dan lompat tinggi. Kedua jenis Lompatan ini dilakukan dengan
menggunakan satu kaki tolakan. Namun, dalam penelitian ini akan dibahas
mengenai lompat jauh.
Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan akan kemampuan
daya gerak yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam
lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya Jongkok
(tuck), gaya menggantung (hang style), dan gaya jalan di udara (walking
in the air). Gaya-gaya lompat jauh mengatur sikap badan sewaktu
melayang di udara. Oleh karena itu teknik lompat jauh sering disebut
juga gaya lompat jauh.
Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan adanya
perbedaan dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terdapat pada sat
badan melayang di udara saja. Jadi mengenai awalan, tumpuan dan cara
melakukan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.
Mengenai unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang
dalam melakukan lompat jauh meliputi daya ledak, kekuatan, kelincahan,
keseimbangan dan lain-lain.
Drs. Eddy Suparman menjelaskan bahwa unsur pokok dalam lompat jauh
adalah sebagai berikut :
1. Harus dapat membangkitkan daya momentum yang sebesar-besarnya.
2. Harus dapat memindahkan momentum gaya horizontal dan vertical.
3. Harus dapat mempersatukan gaya tersebut dengan tenaga badan pada
saat melakukan tolakan.
4. Harus dapat menggunakan titik berat badan seefisien mungkin.
Teknik Lompat Jauh
injauan secara teknik pada lompat jauh meliputi empat masalah yaitu :
Cara melakukan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan
Pendaratan.
a. Awalan
Awalan adalah suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari
secepat-cepatnya yang dilakukan untuk mendapatkan kecepatan
setinggi-tingginya sebelum melakukan tolakan. Dapat juga dikatakan,
awalan adalah usaha mendapatkan kecepatan horizontal setinggi-tingginya
yang diubah menjadi kecepatan vertikal saat melakukan tolakan (Drs.
Eddy Suparman, 1999).
Menurut (Drs. Eddy Suparman, (1995 : 44) hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan awalan adalah : 1. Jarak awalan tergantung
dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam jerak pendek
sudah mampu mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak awalan
cukup dekat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini).
Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh baru mencapai
kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar
30-45 meter atau lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu
jarak awalan lebih pendek dari ancar-ancar tersebut. 2. Posisi saat
berdiri pada titik awalan kaki dapat sejajar atau salah satu kaki ke
depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet. 3. Cara
pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini
harus dipertahankan sampai menjelang bertumpu / menolak. 4. Setelah
mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir
bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi
kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini
perhatian dan tenaga yang dicurahkan untuk melakukan tumpuan pada papan
/ balok tumpu.
Cara mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan
jalan sebagai berikut: 1. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan
lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada
waktu akan melakukan awalan) ke papan tolakan sampai tempat pada papan
tolakan diukur jaraknya. 2. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan
lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke
tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur. 3.
Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari
permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke tempat
permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur walaupun
sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk
menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan
melakukan tolakan, biasanya si pelompat membuat dua
buah tanda yaitu
tanda I dan II.
b. Tolakan
Tolakan adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan
vertical yang dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke
atas melayang di udara (1998 : 45). Dalam melompat jauh, biasanya kita
melakukan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan
ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.
Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan
tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan
melayang di udara. Jadi si pelompat dapat membawa titik berat badan ke
atas, melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama. Dengan kata
lain dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat melakukan tolakan diantaranya : 1. Tolakan dilakukan dengan
kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang kuat untuk bertumpu adalah
cenderung pada bagian tumit terlebih dahulu dan berakhir pada bagian
ujung kaki. 2. Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke
belakang 3. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan 4. Saat
bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas. 5. Pada kaki ayun
diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk. c. Sikap
Badan di Udara
Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan
gaya jongkok sebagai penelitian teknik badan saat di udara setelah kaki
kiri bertumpu. Maka kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada
saat mencapai titik tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk atau
jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke depan, badan
cenderung ke depan dan perhatian tertuju pada pendaratan.
Cara melakukannya sebagai berikut : 1. Bersamaan melakukan tolakan,
kaki diayun ke depan ke arah atas. 2. Saat badan melayang di udara,
kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan,
kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah
belakang. 3. Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan
dibungkukkan dan kepala ditundukkan siap untuk mendarat.
d. Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap akhir dari rangkaian gerakan lompat jauh.
Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut (Drs. Eddy Suparman, 1999)
adalah sebagai berikut : 1. Harus dilakukan dengan sadar agar gerakan
yang tidak perlu dapat dihindari 2. Untuk menghindari rasa sakit atau
cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar
dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit 3.
Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar
diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara kedua kaki
jangan terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua kaki
berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan 4. Untuk menghindari
agar tidak jauh duduk pada pantat, maka setelah tumit berpijak di
pasir, kedua lutut segera ditekuk dan badan dibiarkan condong terus
jauh ke depan 5. Setelah melakukan pendaratan jangan keluar atau
kembali ke tempat awalan melewati/menginjak daerah pendaratan dengan
papan tumpuan
Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam
bukunya dalam bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan : 1.
Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh
atau seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu
pada papan / balok sewaktu melakukan lompatan, kecepatan banyak
ditentukan kekuatan dan fleksibelitas 2. Kekuatan (Strenght) adalah
jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok otot pada kontraksi
maksimal pada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam melakukan
lompatan 3. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan
tubuh melayang di udara saat lepas dari balok tumpu 4. Keseimbangan
adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu secara
benar dari awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan lompatan 5.
Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik
secara benar 6. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang
atlet untuk dapat mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik.
Faktor non teknis juga dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain :
1. Motivasi dari orang tua
2. Guru dan pelatih yang propesional
3. Adanya dana yang cukup
4. Lingkungan yang baik
5. Organisasi yang baik
6. Dukungan masyarakat
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/lompat-jauh-pengertian-teknik-faktor.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/lompat-jauh-pengertian-teknik-faktor.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
Lompat Jauh - Secara umum, gerakan melompat dapat
dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu lompat jauh dan lompat tinggi. Kedua jenis
Lompatan ini dilakukan dengan menggunakan satu kaki tolakan. Namun, dalam
penelitian ini akan dibahas mengenai lompat jauh. Lompat jauh merupakan salah
satu aktivitas pengembangan akan kemampuan daya gerak yang dilakukan, dari satu
tempat ke tempat lainnya. Dalam lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya
Jongkok (tuck), gaya menggantung (hang style),
dan gaya jalan
di udara (walking in the air). Gaya-gaya lompat jauh mengatur sikap badan
sewaktu melayang di udara. Oleh karena itu teknik lompat jauh sering disebut
juga gaya
lompat jauh. Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan adanya
perbedaan dari ketiga gaya
tersebut sebenarnya hanya terdapat pada sat badan melayang di udara saja. Jadi
mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada
prinsipnya sama. Mengenai unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang
dalam melakukan lompat jauh meliputi daya ledak, kekuatan, kelincahan,
keseimbangan dan lain-lain. Drs. Eddy Suparman menjelaskan bahwa unsur pokok
dalam lompat jauh adalah sebagai berikut : 1. Harus dapat membangkitkan daya
momentum yang sebesar-besarnya. 2. Harus dapat memindahkan momentum gaya horizontal dan
vertical. 3. Harus dapat mempersatukan gaya
tersebut dengan tenaga badan pada saat melakukan tolakan. 4. Harus dapat
menggunakan titik berat badan seefisien mungkin. Teknik Lompat Jauh injauan secara
teknik pada lompat jauh meliputi empat masalah yaitu : Cara melakukan awalan,
Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan. a. Awalan Awalan adalah
suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari secepat-cepatnya yang
dilakukan untuk mendapatkan kecepatan setinggi-tingginya sebelum melakukan
tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan adalah usaha mendapatkan kecepatan
horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal saat
melakukan tolakan (Drs. Eddy Suparman, 1999). Menurut (Drs. Eddy Suparman,
(1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan awalan adalah : 1.
Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam
jerak pendek sudah mampu mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak
awalan cukup dekat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini).
Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan
maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau
lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek
dari ancar-ancar tersebut. 2. Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki dapat
sejajar atau salah satu kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan
masing-masing atlet. 3. Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat
(sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan sampai menjelang bertumpu / menolak.
4. Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir
bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan
yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan
tenaga yang dicurahkan untuk melakukan tumpuan pada papan / balok tumpu. Cara
mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai
berikut: 1. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan melakukan awalan)
ke papan tolakan sampai tempat pada papan tolakan diukur jaraknya. 2. Si
pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan
tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan.
Setelah tepat baru diukur. 3. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari
secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan
tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur
walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk
menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melakukan tolakan, biasanya
si pelompat membuat dua buah tanda yaitu tanda I dan II. b. Tolakan Tolakan
adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical yang
dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke atas melayang di
udara (1998 : 45). Dalam melompat jauh, biasanya kita melakukan tolakan terkuat
dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan kedua tangan ke depan ke
arah atas. Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan
tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan melayang di
udara. Jadi si pelompat dapat membawa titik berat badan ke atas, melayang di
udara ke arah depan dengan waktu lama. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan tolakan
diantaranya : 1. Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki
yang kuat untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih dahulu dan
berakhir pada bagian ujung kaki. 2. Sesaat akan bertumpu sikap badan agak
condong ke belakang 3. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan 4. Saat
bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas. 5. Pada kaki ayun diangkat
ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk. c. Sikap Badan di Udara
Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan gaya jongkok sebagai
penelitian teknik badan saat di udara setelah kaki kiri bertumpu. Maka kaki
kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat mencapai titik tertinggi
sikap badan, kaki seperti duduk atau jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki
dijulurkan ke depan, badan cenderung ke depan dan perhatian tertuju pada
pendaratan. Cara melakukannya sebagai berikut : 1. Bersamaan melakukan tolakan,
kaki diayun ke depan ke arah atas. 2. Saat badan melayang di udara, kaki
diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan, kapala
ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang. 3. Saat
akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan dibungkukkan dan kepala
ditundukkan siap untuk mendarat. d. Pendaratan Pendaratan merupakan tahap akhir
dari rangkaian gerakan lompat jauh. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut
(Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah sebagai berikut : 1. Harus dilakukan dengan
sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat dihindari 2. Untuk menghindari rasa
sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki
sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit 3.
Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar
diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara kedua kaki jangan
terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan
semakin mengurangi jauhnya lompatan 4. Untuk menghindari agar tidak jauh duduk
pada pantat, maka setelah tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk
dan badan dibiarkan condong terus jauh ke depan 5. Setelah melakukan pendaratan
jangan keluar atau kembali ke tempat awalan melewati/menginjak daerah
pendaratan dengan papan tumpuan Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh Faktor
yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya dalam
bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan : 1. Kecepatan
(speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau seluruhnya dari
awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu pada papan / balok sewaktu
melakukan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan dan fleksibelitas 2.
Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok
otot pada kontraksi maksimal pada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam
melakukan lompatan 3. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan
tubuh melayang di udara saat lepas dari balok tumpu 4. Keseimbangan adalah
kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu secara benar dari
awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan lompatan 5. Keterampilan
adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara benar 6.
Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat
mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik. Faktor non teknis juga
dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain
: 1. Motivasi dari orang tua 2. Guru dan pelatih yang propesional 3. Adanya
dana yang cukup 4. Lingkungan yang baik 5. Organisasi yang baik 6. Dukungan
masyarakat.
Lompat Jauh - Secara umum, gerakan melompat dapat
dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu lompat jauh dan lompat tinggi. Kedua jenis
Lompatan ini dilakukan dengan menggunakan satu kaki tolakan. Namun, dalam
penelitian ini akan dibahas mengenai lompat jauh. Lompat jauh merupakan salah
satu aktivitas pengembangan akan kemampuan daya gerak yang dilakukan, dari satu
tempat ke tempat lainnya. Dalam lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu :
Lompat Jauh gaya
Jongkok (tuck),
dan gaya jalan
di udara (walking in the air).
Gaya-gaya lompat jauh mengatur sikap badan
sewaktu melayang di udara. Oleh karena itu teknik lompat jauh sering disebut
juga gaya
lompat jauh. Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan adanya
perbedaan dari ketiga gaya
tersebut sebenarnya hanya terdapat pada sat badan melayang di udara saja. Jadi
mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada
prinsipnya sama. Mengenai unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang
dalam melakukan lompat jauh meliputi daya ledak, kekuatan, kelincahan,
keseimbangan dan lain-lain. Drs. Eddy Suparman menjelaskan bahwa unsur pokok
dalam lompat jauh adalah sebagai berikut :
1. Harus dapat membangkitkan daya
momentum yang sebesar-besarnya.
2. Harus dapat memindahkan momentum gaya horizontal dan
vertical.
3. Harus dapat mempersatukan gaya
tersebut dengan tenaga badan pada saat melakukan tolakan.
4. Harus dapat
menggunakan titik berat badan seefisien mungkin.
Teknik Lompat Jauh injauan secara
teknik pada lompat jauh meliputi empat masalah yaitu : Cara melakukan awalan,
Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan.
a. Awalan Awalan adalah
suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari secepat-cepatnya yang
dilakukan untuk mendapatkan kecepatan setinggi-tingginya sebelum melakukan
tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan adalah usaha mendapatkan kecepatan
horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal saat
melakukan tolakan (Drs. Eddy Suparman, 1999). Menurut (Drs. Eddy Suparman,
(1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan awalan adalah :
1.
Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam
jerak pendek sudah mampu mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak
awalan cukup dekat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini).
Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan
maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau
lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek
dari ancar-ancar tersebut.
2. Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki dapat
sejajar atau salah satu kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan
masing-masing atlet.
3. Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat
(sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan sampai menjelang bertumpu / menolak.
4. Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir
bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan
yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan
tenaga yang dicurahkan untuk melakukan tumpuan pada papan / balok tumpu.
Cara
mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai
berikut:
1. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan melakukan awalan)
ke papan tolakan sampai tempat pada papan tolakan diukur jaraknya.
2. Si
pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan
tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan.
Setelah tepat baru diukur.
3. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari
secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan
tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur
walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk
menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melakukan tolakan, biasanya
si pelompat membuat dua buah tanda yaitu tanda I dan II.
b. Tolakan Tolakan
adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical yang
dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke atas melayang di
udara (1998 : 45). Dalam melompat jauh, biasanya kita melakukan tolakan terkuat
dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan kedua tangan ke depan ke
arah atas. Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan
tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan melayang di
udara. Jadi si pelompat dapat membawa titik berat badan ke atas, melayang di
udara ke arah depan dengan waktu lama.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan tolakan
diantaranya :
1. Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki
yang kuat untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih dahulu dan
berakhir pada bagian ujung kaki.
2. Sesaat akan bertumpu sikap badan agak
condong ke belakang
3. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan
4. Saat
bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
5. Pada kaki ayun diangkat
ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk.
c. Sikap Badan di Udara
Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan gaya jongkok sebagai
penelitian teknik badan saat di udara setelah kaki kiri bertumpu. Maka kaki
kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat mencapai titik tertinggi
sikap badan, kaki seperti duduk atau jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki
dijulurkan ke depan, badan cenderung ke depan dan perhatian tertuju pada
pendaratan. Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Bersamaan melakukan tolakan,
kaki diayun ke depan ke arah atas.
2. Saat badan melayang di udara, kaki
diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan, kapala
ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang.
3. Saat
akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan dibungkukkan dan kepala
ditundukkan siap untuk mendarat.
d. Pendaratan Pendaratan merupakan tahap akhir
dari rangkaian gerakan lompat jauh.
Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut
(Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah sebagai berikut :
1. Harus dilakukan dengan
sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat dihindari
2. Untuk menghindari rasa
sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki
sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit
3.
Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar
diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara kedua kaki jangan
terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan
semakin mengurangi jauhnya lompatan
4. Untuk menghindari agar tidak jauh duduk
pada pantat, maka setelah tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk
dan badan dibiarkan condong terus jauh ke depan
5. Setelah melakukan pendaratan
jangan keluar atau kembali ke tempat awalan melewati/menginjak daerah
pendaratan dengan papan tumpuan .
Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh Faktor
yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya dalam
bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
1. Kecepatan
(speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau seluruhnya dari
awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu pada papan / balok sewaktu
melakukan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan dan fleksibelitas
2.
Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok
otot pada kontraksi maksimal pada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam
melakukan lompatan
3. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan
tubuh melayang di udara saat lepas dari balok tumpu
4. Keseimbangan adalah
kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu secara benar dari
awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan lompatan
5. Keterampilan
adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara benar
6.
Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat
mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik.
Faktor non teknis juga
dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain
:
1. Motivasi dari orang tua
2. Guru dan pelatih yang propesional
3. Adanya
dana yang cukup
4. Lingkungan yang baik
5. Organisasi yang baik
6. Dukungan
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar